KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT DOSEN SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT STIKes DHB PADA HARI PEDULI SAMPAH NASIONAL (HPSN).
Pengabdian Kepada Masyarakat Bersama di Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).
Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) telah menjadi agenda tahunan yang diperingati setiap tanggal 21 Februari untuk mengenang peristiwa Leuwigajah. Tepat pada tanggal 21 Februari 2005 lalu, terjadi peristiwa Leuwigajah, sampah menjadi mesin pembunuh yang merenggut nyawa sebanyak 157 jiwa.
Peristiwa tersebut terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan ledakan gas metana pada tumpukan sampah. Akibatnya, 157 jiwa melayang dan dua kampung (Cilumus dan Pojok) hilang dari peta karena tergulung longsoran sampah yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah.
Tragedi Leuwigajah inilah yang melatarbelakangi lahirnya Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati tepat di tanggal insiden itu terjadi. Berdasarkan Surat Edaran Menteri LHK Nomor 2 Tahun 2024 tentang Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024, tema yang diusung tahun ini yaitu “Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif”.Selain itu peringatan HPSN 2024 juga ditujukan untuk memenuhi target nasional dalam penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor limbah dan sampah.
Dalam rangka Kegiatan HPSN tahun 2024 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada, diwakili Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan ikut berpartisipasi di kegiatan PKM Bersama di Sungai Cikapundung Bandung. STIKes Dharma Husada Bersama Komunitas Eco Enzym Bandung, UPI, UNWIM, Masoem, Universitas Muhamadyah Sukabumi, RS. Hasan Sadikin dll. Melakukan Penuangan Eco Enzym ke 3 di aliran Sungai Cikapundung untuk perbaikan kualitas air. Sekitar 700 liter Eco Enzym dituangkan ke badan sungai,
Cairan eco enzyme mulai digunakan sebagai cara untuk membersihkan sungai di Indonesia dari limbah rumah tangga hingga industri. Eco enzyme dipercaya mampu mengurai limbah yang berdampak buruk bagi kelestarian hidup di sungai. Eco enzyme atau yang dikenal dengan enzim sampah diklaim merupakan cairan serbaguna yang dihasilkan dari hasil fermentasi sampah organik. Eco enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti sampah buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah, atau gula tebu), dan air. Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat. Eco Enzyme diklaim mampu melepaskan gas ozon (03) yang dapat mengurangi karbondioksida (CO2) di atmosfer yang membendung panas di awan. Sehingga cairan itu akan mengurangi efek rumah kaca dan pemanasan global.
Harapannya dengan kegiatan ini akan lebih banyak Civitas Akademika dan masyarakat peduli lingkungan, apabila sungai bersih dan sehat dapat meningkatkan kesehatan dan menghambat penyebaran penyakit.
Disampaikan : Humas STIKes Dharma Husada di Bandung, 22 Februari 2024.
Pengabdian Kepada Masyarakat Bersama di Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) telah menjadi agenda tahunan yang diperingati setiap tanggal 21 Februari untuk mengenang peristiwa Leuwigajah. Tepat pada tanggal 21 Februari 2005 lalu, terjadi peristiwa Leuwigajah, sampah menjadi mesin pembunuh yang merenggut nyawa sebanyak 157 jiwa. Peristiwa tersebut terjadi akibat curah hujan […]