Skrining Kanker Serviks Dengan Metoda Inspeksi Visual Dengan Asam Asetat (Iva) Test
Tujuan Skrining
Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit dengan pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan
PENDAHULUAN
A. Kanker Serviks di Dunia
Kanker serviks merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan dan saat ini, menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang perempuan di dunia dan urutan pertama untuk wanita dinegara berkembang . Data Badan Kesehatan Dunia terdapat 493.243 jiwa/tahun dengan angka kematian 273.505 karena kanker serviks.
B. Kanker Serviks di Indonesia
Menduduki urutan ke dua penyebab kematian wanita di Indonesia Angka kejadian 15,7 per 100.000. Diperkirakan 15.000 kasus setiap tahunnya sedangkan Angka kematiannya diperkirakan 7.500 kasus pertahun
Apa Tanda Gejala Kanker Serviks ?
- Tahap awal tanpa gejala,tidak sakit
- Tahap lanjut :
a. Keputihan yang berbau
b. Pendarahan dari liang senggama
c. Pendarahan setelah senggama
d. Nyeri panggul
e. Pendarahan pasca menopause
Yang termasuk Faktor Risiko Kanker Serviks
- Hubungan seksual pada usia muda
- Berganti-ganti pasangan seksual
- Kurang menjaga kebersihan daerah kelamin
- Sering menderita infeksi daerah kelamin
- Anak lebih dari tiga
- Kebiasaan merokok
- Infeksi virus Herpes dan Human Papilloma Virus tipe tertentu
Apa Itu Inspeksi Visual Dengan Asam Asetat (Iva) Test ?
IVA adalah pemeriksaan skrining kanker serviks dengan cara inspeksi visual pada serviks dengan aplikasi asam asetat (IVA). Dengan metode inspeksi visual
BEBERAPA KEUNTUNGAN IVA (INSPEKSI VISUAL DENGAN APLIKASI ASAM ASETAT)
- Mudah, praktis, mampu laksana
- Dapat dilaksanakan oleh seluruh tenaga kesehatan
- Alat-alat yang dibutuhkan sederhana
- Sesuai untuk pusat pelayanan sederhana
(Nugroho Taufan, dr. 2010:65)
- Kinerja tes sama dengan tes lain
- Memberikan hasil segera sehingga dapat diambil keputusan mengenai penatalaksanaannya
(Emilia Ova, dr. 2010 :53)
SYARAT DILAKUKANNYA IVA TEST
- Sudah melakukan hubungan seksual
- Tidak sedang datang bulan/haid
- Tidak sedang hamil
- 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual
BAGAIMANA PELAKSANAAN SKRINING IVA?
- Ruangan tertutup
- Meja Periksa ginekologis
- Sumber cahaya yang cukup untuk melihat serviks
- Spekulum vagina Asam asetat (3-5%)
- Swab Lidi kapas
- Sarung tangan
TEKNIK IVA
- Spekulum untuk melihat serviks yang telah dipulas dengan asam asetat 3-5%
- Hasil (+) pada lesi prakanker terlihat warna bercak putih disebut : ACETO WHITE EPITELIUM
- Tindak lanjut IVA (+) Biopsi
PROGRAM SKRINING OLEH WHO
- Skrining pada setiap wanita minimal 1X pada usia 35-40 tahun
- Kalau fasilitas memungkinkan lakukan tiap 10 tahun pada usia 35-55 tahun
- Kalau fasilitas tersedia lebih lakukan tiap 5 tahun pada usia 35-55 tahun(Nugroho Taufan, dr. 2010:66)
- IDEAL DAN OPTIMAL PEMERIKSAAN DILAKUKAN SETIAP 3 TAHUN PADA WANITA USIA 25-60 TAHUN
- Skrining yang dilakukan sekali dalam 10 tahun atau sekali seumur hidup memiliki dampak yang cukup signifikan.
Di Indonesia, anjuran untuk melakukan IVA bila :
hasil positif (+) adalah 1 tahun dan, bila
hasil negatif (-) adalah 5 tahun
Tujuan Skrining Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit dengan pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan PENDAHULUAN A. Kanker Serviks di Dunia Kanker serviks merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan dan saat ini, menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang perempuan di dunia dan urutan pertama untuk wanita dinegara berkembang . Data Badan […]